Coretan si GreenHolic

Foto saya
GREENholic I MoOdy Person I Cancerian

Senin, 02 Januari 2012

Ketika Vonis Dokter bukan Akhir dari Segalanya

Alhamdulillah, hari ini papa sudah bisa pulang kerumah.
Walaupun dengan kondisi yang masih sama, belum bisa duduk-belum bisa berdiri-belum bisa dilepas selang dihidungnya

Alhamdulillah,kalimat syukur itu masih terucap. Walau dengan kondisi belum bisa duduk dan berdiri,Papa sudah mampu berkomunikasi meski terkadang Papa menjadi sosok yang lain,tidak mengenal orang disekitarnya termasuk aku dan adikku,Hani. 5 menit awal percakapan semua berjalan lancar,selanjutnya mulai ngawur. Papa mendadak lupa,dan hanya bisa bisa bilang sakiiiittt.
Ya Rabb,hati siapa yang tidak hancur ketika orang yang tercinta malah berkata “Ini siapa? Didit yang mana?”

Adikku sempat ‘mengeluh’ sama dokter,menanyakan semuanya. Dokter menjelaskan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi bahwa keadaan Papa tidak akan berubah, SELAMANYA begitu. Diberikan kesempatan hidup saja sudah merupakan suatu kenikmatan bagi Papa. Papa mampu berbicara setelah alat dilehernya dicabut (Gak tau nama alatnya apa),padahal resiko dari alat itu adalah rusaknya pita suara. Papa mampu mengetahui banyak kosakata lebih baik dari kasus-kasus lainnya (Dokter bilang ada pasien yang kesetrum,lantas kehilangan memori nya sehingga Pasien tidak tau nama2 benda). Dan Papa juga masih mampu mengingat nama-nama anaknya,(Papa selalu menyebut2 nama Hanna Pradipta,Hani Dwi Mailiza dan Wirda Rahmahayani dengan jelas).

Ya Rabb,
Aku hanya manusia biasa,berikan aku kekuatan dan sebaik-baiknya kesabaran. Hati anak mana yang tidak hancur ketika mengetahui bahwa Papa yang dikenal dulu sosok yang tangguh,pekerja keras,dan tidak bisa diam kini hanya bisa menggantungkan hidupnya dengan orang lain. Hati anak mana yang tidak sedih ketika Papa yang dikenalnya dulu tidak pernah sakit (dulu Papa kalau demam pun malah obatnya lari,alasannya kalau sakit dimanja nanti gak sembuh2) tapi kini hanya bisa menangis menahan sakit. Dan hati anak mana yang tidak hancur melihat tubuh Papa kini melemah dan tidak se-kekar dulu. (Dulu Papa sering menjadikan badannya untuk kami jadikan samsak dan tangan nya untuk kami jadikan tiang ringstock)

Ya Rabb,,
Lindungilah Papa dalam segala keadaan yang nantinya akan terjadi. Perluaslah ladang kesabaran Papa agar nanti nya ladang pahala bagi Papa akan menjadi subur. Aku percaya akan kebesaranMu dan segala kemudahanMu.

Ya Rabb,,
Yakinkan aku bahwa dokter itu manusia,bagian kecil dari ciptaanMu,yang semua keputusannya adalah BUKAN AKHIR dari segalanya. Berikanlah Papa kesembuhan,sebaik-baiknya kesembuhan adalah kesembuhanMu.

1 komentar:

  1. yakinlah Allah mendengar doa mu..
    Insya Allah, segala yang ditetapkan Allah yang terbaik buat kita.
    selama kita berdoa, berusaha, dan tidak pernah berprasangka buruk pada Allah, niscaya cahaya dan petunjuk-Nya akan kita rasakan kelak.
    believe in Allah

    BalasHapus