Papa sempat koma selama kurang lebih 2 bulan dan dirawat selama 3 bulan di ICU.
Kejadian ini benar-benar mengejutkanku, beberapa hari sebelum kejadian Papa sempat mengirim sms menanyakan bagaimana suka duka ku dalam mengumpulkan data penelitian untuk kelengkapan srkripsiku,bahkan Papa pun berjanji akan pulang untuk menghadiri wisudaku. Aku juga meminta Papa untuk memakai baju batik berwarna hijau agar senada dengan baju yang ku kenakan saat aku wisuda.
Man proposes, God disposes !! Allah berkehendak lain.
Ada banyak rencana yang akan kami lakukan bersama ketika Papa dapat pulang menghadiri wisudaku,tapi semuanya hanya menjadi penyesalan bagiku.
Saat aku mengenang hari ini sebagai hari duka dalam hidupku,adakah pria yang menabrak Papa mengingat kejadian setahun yang lalu ini juga?? Adakah pria itu merasa bersalah karena melarikan diri??
IKHLAS. Aku manusia biasa,imanku sempat diuji dengan kekecewaanku pada Tuhan yang trus menerus memberiku cobaan sejak tahun 2007. Butuh waktu hampir 1 tahun bagiku untuk mengikhlaskan semuanya. Jujur,berat rasanya mengikhlaskan tiap cobaan yang aku alami.
SYUKUR. Aku belajar untuk melihat semuanya dalam sisi baiknya. Setelah sekian lama tidak bertemu Papa,Tuhan masih memberikan Papa kesempatan hidup dan mempertemukanku dengan Papa. Walaupun dalam keadaan yang tidak pernah aku bayangkan seperti ini.
Aku tau,tidak ada satu orang pun manusia di dunia ini yang bersih dari dosa. Bahkan seorang ustadz pun belum tentu terjaga dari dosa.
Semoga penderitaan Papa sampai akhir umurnya nanti,dapat menghapus semua kesalahan yang pernah ada. Dan aku percaya Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar